Tips Memilih Benih Cabai Rawit dari Buah Tanaman - Pola Tani
News Update
Loading...

01 Mei 2015

Tips Memilih Benih Cabai Rawit dari Buah Tanaman

benih unggul bibit cabai rawit - varitas-net
Budidaya tanaman cabai rawit, termasuk usaha yang selalu menggiurkan. Karena harga cabai rawit pada musim tertentu bisa menjadi super mahal, sehingga menjadi salah satu agribisnis yang banyak digemari para petani dewasa ini. 

Budidaya cabai rawit tergolong mudah dilakukan, bila dibandingkan dengan budidaya cabai keriting, cabai hijau dan cabai merah. Untuk sukses dan hasil yang optimal, tentu banyak hal yang harus dipelajari tentang budidaya cabai rawit. 
Syarat-syarat tumbuh cabai rawit harus benar-benar dapat dipahami. Diantaranya, kondisi iklim, persiapan lahan, pemilihan benih, perawatan cabai, hama dan penyakit cabai, sampai pada proses penanganan panen dan paska panen.
Tahapan awal yang sangat menentukan dalam budidaya cabai rawit yaitu, pemilihan benih cabai rawit yang baik. Untuk mendapatkan benih unggul cabai rawit, dewasa ini sudah tersedia benih cabai rawit hibrida. Benih unggul cabai rawit bisa didapatkan melalui Balai Pembibitan Pemerintah, atau dengan membeli didepot atau tokoh-toko pertanian.

Bila bibit unggul cabai rawit sulit didapat, karena stock dipasar lagi habis, atau harganya yang terlalu tinggi. Tak usah persimis, karena kita bisa memproduksi atau menyorti sendiri melalui buah cabai rawit dari tanamannya. Berikut; tips menyeleksi benih cabai rawit dari buah tanamannya:

Ciri Buah Cabai Rawit untuk Benih:

  • Umur buah harus tua, lebih baik lagi buah yang sudah mengering sendiri di tanaman;
  • Tanaman sudah berumur sekitar 7-8 bulan. Karena pada umur tersebut cabai rawit dalam masa produksi maksimal sampai umur 2 tahun atau 24 bulan;
  • Buah yang dijadikan calon bibit, disarankan buah dari petikan ke 5, 6, dan 7.
  • Hindari pengambilan buah calon bibit dari buah petikan ke 1, 2 dan 3, sebab buah petikan dalam masa-masa ini bijinya banyak yang kecil dan jarang-jarang.
Tips Memilih Biji untuk Benih Cabai Rawit:

Biji yang padat akan tenggelam ke dasar ember dan biji yang tak padat akan mengapung. Biji yang tenggelam inilah yang diambil untuk dijadikan calon bibit, yang mengapung dibuang saja.

Calon benih dijemur, tetapi tidak langsung kena sinar matahari. Penjemuran dihentikan bila calon benih sudah kering, lama penjemuran kira-kira 3 hari di musim kemarau. Selanjutnya, calon bibit yang sudah dikeringkan dilakukanseleksi ulang. 

Ciri-ciri Biji Cabai Rawit untuk Benih:
  • Biji tampak tebat, tidak kurus;
  • Biji tidak keriput dan kusam;
  • Permukaan benih bersih dan tidak tampa kotor;
  • Bentuknya seragam, tidak keriput atau cacat;
  • Warnah permukaan jernih dan berkilat.
Benih yang memenuhi ciri-ciri diatas, setelah dilakukan seleksi segera dimasukkan ke dalam kemasan yang diberi lubang angin dan disimpan di tempat kering, dan pastikan kondisi tempat penyimpanan tidak lembap agar tidak menimbulkan jamur. 

Cara budidaya cabai rawit yang baik, dapat dibaca pada artikel sebelum; Kiat-kiat sukses budidaya cabai rawit.

Share with your friends

Give us your opinion

Silahkan dikomentari artikel ini dengan Santu dan Sopan. Semoga apa yang Anda bagikan dapat menjadi pengetahuan baru bagi pembaca lainnya.

Setiap komentar yang berisikan Porno, SARA dan Judi akan di SPAM!

Terima Kasih.

Notification
Dapatkan infomasi terbaru seputar petanian.
Done